Pages

Selasa, 12 Agustus 2014

Matematika: Pelajaran Termudah


Pernah ane bertanya kepada beberapa siswa berbagai tingkatan, "Menurut kalian, pelajaran apa yang paling mudah dan apa yang paling susah?"
Jawaban mereka beda-beda untuk pertanyaan pertama, ada yang jawab Bahasa Indonesia, Sejarah, Biologi, bahkan Kesenian dan Olahraga. Namun, jawaban mereka relatif sama untuk pertanyaan kedua, "Matematika yang paling susah"
Mereka berdalih, matematika terlalu banyak rumus, soalnya bervariasi, terlalu banyak hitungan. Bahkan ada yang bilang 'ga ada gunanya belajar matematika'...
Hmm.. ternyata masih banyak ya yang menganggap matematika pelajaran yang susah, menyeramkan, bahkan ngga ada gunanya. Ini yang menjadi PR besar buat ane..
Pertama, yuk kita ubah mindset kita, bahwa matematika ga sesulit yang kalian banyangkan. Ane tidak mengatakan matematika itu mudah tetapi ane pastikan, matematika tidaklah seseram yang kalian bayangkan. Bahkan, Tan Malaka (Buat yang belum tahu siapa dia, googling aje. Bagi ane dia adalah pahlawan terkeren yang dimiliki Indonesia) justru mengatakan Matematika adalah pelajaran termudah dibandingkan pelajaran lain. Coba deh simak tulisannya berikut:

Sebenarnya matematikalah yang paling gampang kalau dibandingkan dengan sains yang lain, yaitu bagi mereka yang berpikir logis dan cerdik memakai cara. Bagi mereka semacam ini, tak perlu banyak menghafalkan. Sedangkan ilmu-ilmu lain, seperti ilmu bumi dan sejarah, perlu hafal menghafal berulang-ulang. Acapkali buktinya tak terorganisir dan tidak umum layaknya matematika dan ilmu alam. Untuk matematika, cukup kalau teori yang tak seberapa banyak itu dipegang dan terutama sekali berpegang teguh pada cara berpikir seperti yang sudah diuraikan. Berbeda dengan ilmu-ilmu lain, matematika sangat teratur tingkatnya, dari yang paling mudah ke yang sedikit lebih susah, dari sedikit susah ke tingkat sedikit lebih tinggi, begitulah terus sampai ke puncak setinggi-tingginya. Bagi pemuda yang berdarah logis dan cerdik, maka sekalian tingkat itu bisa dinaiki dengan gampang. Tidak sadar mereka tiba-tiba sudah sampai ke puncak.
-Madilog, Tan Malaka-

Dan inilah yang bikin ane juga demen ama matematika, dibandingkan pelajaran lain, matematikalah yang menghapalnya paling sedikit. Ane jadi keinget ucapan salah seorang guru, "Hal utama dalam matematika adalah berpikir, inilah inti dari matematika. Mungkin, kamu akan berkomentar saya lebih suka menghapal daripada berpikir. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah berpikir. Kalau sekedar menghapal burung Beo juga bisa menghapal. Burung Beo sanggup menghapal puluhan kata dan kalimat tetapi tidak bisa berpikir apa maknanya."
 Tan juga menuturkan, walau bidang pekerjaan seseorang tak berkait langsung dengan matematika, tetap akan terbantu jika nalarnya pernah dilatih lewat pengalaman bermatematika.

Yah,  maka dari itu teman, mulailah mencintai matematika. Ga susah ko belajar matematika, ane jamin deh.. kalau ada kemauan pasti ada jalan..
Man Jadda wa Jada...

Membagi Lingkaran menjadi 11 Bagian

"Bagaimana cara membagi sebuah lingkaran menjadi 11 bagian (tidak harus sama besar),
hanya dengan menggunakan 4 garis lurus ?"

Pertanyaan ini ane berikan ke siswa-siswi kelas 12 IPA usai ane ngajar Integral Parsial. Yah, sudah menjadi kebiasaan ane di waktu break atau di akhir plajaran biasanya ane kasih tebak-tebakan ke siswa-siswi ane.. Dan kali ini, pertanyaan itu tiba-tiba terbesit di kepala ane.
Dan hasilnyaaa...
Ouchh,, ternyata dari 25 anak tidak ada satupun yang berhasil menjawabnya. Maksimal hanya bisa membuat sampai 10 bagian saja..

Baiklah, bagi siswa-siswiku dan pembaca yang penasaran, inilah caranya: "Buatlah 4 garis lurus dalam lingkaran dimana setiap garis memotong 3 garis lainnya.."
kurang lebih gambarnya gini nihh..

Selamat berkreasi dan terus belajar..

Selasa, 05 Agustus 2014

Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya

Maret 1998..
Waktu itu ane umur 8 th, kelas 3 SD, dan belum tumbuh jenggot. 
Guru kelas kami, Bu. Maria namanya, berpesan saat itu, "Ikatlah Ilmu dengan Menulisnya". Sampai naik kelas 4 kadang ane masih bertanya-tanya maksud pesan Bu.Guru tuh apa??
Masuk kelas 5 baru ane paham, waktu d ajar lagi sama Bu.Maria, yang setiap hari nyuruh kami nulis, yang tiap hari ngasih PR (Pekerjaan Rumah alias "Pekerjaan Rekasa" versi temen sebangku ane).. Oohh,, ternyata ilmu yang telah kita pelajari ga selamanya bisa kita ingat kembali,, maka dengan menulisnya kita bisa membuka kembali lembaran-lembaran penuh sejarah itu untuk merangsang otak mengingat ilmu yang terlupa..
Dan sekarang, 16 tahun setelahnya, disaat buku-buku pelajaran ane mulai ga terpakai, bahkan sebagian sudah masuk bank sampah, Ane memutuskan untuk kembali menulisnya.. Yah, menulisnya kembali. Bukan untuk ane, tapi untuk kalian yang dahaga akan ilmu.. Bukan hanya ilmu yang di pelajari di sekolah, tapi juga ilmu tentang kehidupan..
Semoga dengan niat baik, tulisan-tulisan ane selanjutnya dapat bermanfaat bagi banyak orang..
Wassalamu'alaikum..